STUDI POLA BERTAHAN HIDUP REKRUTMEN PLANULA KARANG
(STUDI KASUS REKRUTMEN KARANG DI PULAU NUSA LEMBONGAN, BALI)
STUDY OF CORAL RECRUITMENT SURVIVAL PATTERN
(CORAL RECRUITMENT IN NUSA LEMBONGAN, BALI)
Oleh :
I
Nyoman Dodik Prasetia
Abstrak: Penelitian tentang rekrutmen karang di Pulau Nusa Lembongan telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2006, bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan, serta pola bertahan hidup rekrutmen karang. Metode yang dipergunakan manta tow survey, analisa citra satelit, line intercept transect, dan rekrutmen karang dengan rak penelitian. Penelitian rekrumen karang menemukan 9 jenis planula karang dengan 155 individu, yang terdiri dari: Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, dan Stylophora pistillata. Pada kondisi arus yang relatif kuat dan konsisten 54,43% planula menempel pada subsrat miring membelakangi arus, dan 80% planula menempel pada subsrat tegak membelakangi arus pada area yang memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi.
Kata kunci: rekrutmen karang, rak penelitian, dan planula karang.
Abstract: Nusa Lembongan Island coral recruitment research had been conducted at March until
August 2006, to divine species, diversity, and surviving pattern of coral recruitment.
Utilized methods are manta tow survey, remote sensing, line intercept transect,
and coral recruitment method with racks research. The study of coral
recruitment was found 9 species coral planula with 155 species consists of: Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, and Stylophora pistillata. In strong current it is
relatively strong and consistent 54.43% of planula attaches in oblique overshadow the
current. and 80% of planula attaches in straightening overshadow the current in the area with high
level of sedimentation.
Keywords: coral recruitment, research racks, and coral planula.
PENDAHULUAN
Ekosistem
terumbu
karang
merupakan
salah
satu
ekosistem
yang amat
penting
bagi
keberlanjutan
sumberdaya
yang ada
dikawasan
pesisir
dan
lautan.
Ekosistem
ini
umumnya
tumbuh
di daerah
tropis
dan
mempunyai
produktivitas
primer yang tinggi,
yaitu
bisa
mencapai
lebih
dari
10 kg C/m2
/tahun,
dibandingkan
dengan
produktivitas
perairan
laut
lepas
pantai,
yang hanya
berkisar
antara
50 –100 mg C/m2/tahun.
Tingginya
produktivitas
primer di daerah
terumbu
karang
ini
menyebabkan
terjadinya
pengumpulan
hewan-hewan
yang beraneka
ragam,
seperti
ikan,
udang,
mollusca
(kerang-kerangan),
dan
lainnya
(Sugandhy,
2000 dalam
Supriharyono,
2000).
Tingginya
manfaat
terumbu
karang
ini
tidak
disertai
dengan
usaha
pemanfaatan
yang lestari,
sehingga
terjadi
kecenderungan
semakin
menurunnya
daya
dukung
ekosistem
ini.
Makadari
itu
perlu
dilakukan
pengkajian
yang meliputi
penelitian
terhadap
jenis
dan
kelimpahan
rekrutmen
karang
terhadap
subsrat
dan
struktur
komunitas
terumbu
karang
pada
suatu
kawasan
ekosistem
terumbu
karang.
METODELOGI
PENELITIAN
Waktu dan Lokasi penelitian
Penelitian
dilaksanakan
pada
bulan
Maret
sampai
Agustus
2006. Penelitian
dilakukan
di perairan
Pantai
Pulau
Nusa Lembongan,
Kecamatan
Nusa Penida,
Kabupaten
Dati
II Klungkung
Propinsi
Dati
I Bali. Pulau
Nusa Lembongan
secara
geografis
terletak
antara
80 39’
47,3” LS – 80 41’
47,7” LS dan
1150
25’ 36,6” BT – 1150
28’ 21,3” BT, merupakan
pulau
kecil
yang terletak
lebih
kurang
8 mil sebelah
Selatan dari
daratan
Pulau
Bali atau
lebih
kurang
16 mil laut
sebelah
Timur
Pelabuhan
Benoa,
Bali.
Metodologi Penelitian
Pengamatan
dan
identifikasi
rekrutmen karang dilakukan
sesuai
dengan
metode
English, dkk.
(1994). Pengamatan
ini
dilakukan
pada
kedalaman
5 meter, dengan
menggunakan
3 buah
rak
penelitian
pada
setiap
stasiun
penelitian.
Satu
buah
rak
penelitian
yang dilengkapi
24 buah
subsrat
yang ditempatkan
pada
4 posisi
yang berbeda.
Subsrat
memiliki
berukuran
10X10 cm dengan
bahan
dasar
pembuatan
mengikuti
subsrat
alami
karang.
Untuk
pengamatan
tersebut
dilakukan
dengan
metode
rekrutmen
karang.
Pengamatan dilakukan selama 3 bulan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan planula pada subsrat tersebut. Parameter yang diamati dalam penelitian rekrutmen karang adalah :
1.Jenis planula karang yang menempel pada
subsrat;
2.Kelimpahan planula karang pada
subsrat;
3.Perkembangan planula karang pada
setiap posisi subsrat;
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Jenis planula karang
Penelitian
dengan
menggunakan
metode
rekrutmen
karang
menunjukkan
pada
Stasiun
1 ditemukan
5 jenis
planula
karang,
Stasiun
2 sebanyak
9 jenis
planula
karang,
dan
Stasiun
3 sebanyak
5 jenis
planula
karang.
Penelitian
rekrutmen
karang
yang dilaksanakan
selama
3 bulan
pengamatan
ditemukan
9 jenis
planula
karang
yang menempel
di subsrat
yang telah
disediakan.
Jenis-jenis
planula
karang
terdiri
dari
: Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, dan
Stylophora pistillata
Pola bertahan hidup planula karang
Secara
umum
pola
bertahan
hidup
planula
karang
di Pulau
Nusa Lembongan
menunjukkan
kecenderungan
menempel
pada
posisi
subsrat
yang aman
bagi
perkembangannya.
Pada
kondisi
arus
yang keras
dan
konsisten,
planula
karang
akan
menempel
lebih
dominan
pada
bagian
yang membelakangi
datangnya
arus.
Sedangkan
pada
kondisi
yang arusnya
relatif
tidak
terlalu
keras
planula
karang
akan
menempel
di bagian
yang menghadap
arus.
. Dalam
fase
perkembangan
planula
karang
arus
yang keras
secar
terus
menerus
berakibat
negatif
dalam
perkambangannya,
sehingga
di Stasiun
3 pola
pertahanan
hidup
planula
berlindung
di bagian
tegak
membelakangi
arus. Kondisi
lingkungan
di sekitar
ekosistem
terumbu
karang
juga
sangat
berpengaruh
pada
jumlah
dan
kelimpahan
karang
pada
suatu
kawasan
perairan.
Kondisi
perairan
yang jernih
dan
bersih
meningkatkan
keberhasilan
planula
karang
menempel,
tumbuh,
dan
berkembang
pada
subsrat
yang sudah
disiapkan.
KESIMPULAN
Penelitian
rekrumen
karang
di Pulau
Nusa Lembongan
menemukan
9 jenis
planula
karang
dengan
155 individu,
pada
4 posisi
subsrat
yang berbeda
terhadap
arus.
Jenis-jenis
planula
karang
terdiri
dari:
Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, dan
Stylophora pistillata.
Kondisi
dan
penutupan
karang
hidup
dalam
kategori
baik,
mempunyai
tingkat
keberhasilan
penempelan
planula
karang
yang tinggi
dan
kecenderungan
planula
menempel
pada
posisi
subsrat
yang aman
bagi
perkembangannya.
Pada
arus
yang kuat
relatif
kuat
dan
konsisten
54,43% planula
melekat
pada
posisi
miring membelakangi
arus,
pada
arus
relatif
lebih
lemah
36,07 % menempel
pada
posisi
tegak
menghadap
arus,
dan
80% planula
menempel
pada
posisi
tegak
membelakangi
arus
di kawasan
dengan
tingkat
sedimentasi
tinggi.
Saran
Diperlukan
suatu
kesepakatan
bersama
yang melibatkan
masyarakat
dan
berdasarkan
data-data ilmiah,
tentang
zona
pemanfaatan
sumberdaya
pesisir
di kawasan
Pulau
Nusa Lembongan
yang lestari,
bertanggungjawab,
dan
berkelanjutan.
Penelitian
tentang
rekrutmen
karang
sangatlah
diperlukan
sebagai
data dasar
pengelolaan
kawasan
ekosistem
terumbu
karang,
sehingga
diperlukan
penelitian
lanjutan
tentang
waktu
spawning karang
dan
kondisi
lingkungan
sekitar
terumbu
karang.
Daftar Pustaka
English,
S.C. Wilkinson, and V. Baker. Survey
Manual for Tropical Marine Resources.
Australia Institute of Marine Science. Townsville, 1994.
Morton, J. The Shore Ecology of The Tropical Pasific. Unesco Regional Office for Science and
Technology for South
East Asia. Jakarta, 1990.
Nybakken,
J. W. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis.
Alih
Bahasa
: H. M. Eidman,
Koesoebiono,
D. G. Bengen,
M. Hutomo
dan
S. Sukardjo.
PT. Gramedia,
Jakarta,1988.
Sudiarta,
I Gede.
“Analisis
Citra Satelit
Aster untuk
Pemetaan
Sebaran
dan
Status Kondisi
Terumbu
Karang
di Kepulauan
Nusa Penida”
(thesis). Program Studi
Magister Ilmu
Lingkungan,
Program Pasca
Sarjana
Universitas
Udayana,
Denpasar, (2005).
Supriharyono.
Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang.
Penerbit
Djambatan,
Jakarta, 2000.