Rabu, 17 Desember 2014

STUDI KASUS REKRUTMEN KARANG DI PULAU NUSA LEMBONGAN, BALI

STUDI POLA BERTAHAN HIDUP REKRUTMEN PLANULA KARANG 

(STUDI KASUS REKRUTMEN KARANG  DI PULAU NUSA LEMBONGAN, BALI)

STUDY OF CORAL RECRUITMENT SURVIVAL PATTERN

(CORAL RECRUITMENT IN NUSA LEMBONGAN, BALI)


Oleh :
I Nyoman Dodik Prasetia



Abstrak: Penelitian tentang rekrutmen karang di Pulau Nusa Lembongan telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2006, bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan, serta pola bertahan hidup rekrutmen karang. Metode yang dipergunakan manta tow survey, analisa citra satelit, line intercept transect, dan rekrutmen karang dengan rak penelitian. Penelitian rekrumen karang menemukan 9 jenis planula karang dengan 155 individu, yang terdiri dari: Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, dan Stylophora pistillata. Pada kondisi arus yang relatif kuat dan konsisten 54,43% planula menempel pada subsrat miring membelakangi arus, dan 80% planula menempel pada subsrat tegak membelakangi arus pada area yang memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi. 

Kata kunci: rekrutmen karang, rak penelitian, dan planula karang.


Abstract: Nusa Lembongan Island coral recruitment research had been conducted at March until August 2006, to divine species, diversity, and surviving pattern of coral recruitment. Utilized methods are manta tow survey, remote sensing, line intercept transect, and coral recruitment method with racks research. The study of coral recruitment was found 9 species coral planula with 155 species consists of: Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, and Stylophora pistillata. In strong current it is relatively strong and consistent 54.43% of planula attaches in oblique overshadow the current. and 80% of planula attaches in straightening overshadow the current in the area with high level of sedimentation. 

Keywords: coral recruitment, research racks, and coral planula.
 

PENDAHULUAN

 Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang amat penting bagi keberlanjutan sumberdaya yang ada dikawasan pesisir dan lautan. Ekosistem ini umumnya tumbuh di daerah tropis dan mempunyai produktivitas primer yang tinggi, yaitu bisa mencapai lebih dari 10 kg C/m2 /tahun, dibandingkan dengan produktivitas perairan laut lepas pantai, yang hanya berkisar antara 50 –100 mg C/m2/tahun. Tingginya produktivitas primer di daerah terumbu karang ini menyebabkan terjadinya pengumpulan hewan-hewan yang beraneka ragam, seperti ikan, udang, mollusca (kerang-kerangan), dan lainnya (Sugandhy, 2000 dalam Supriharyono, 2000).
   Tingginya manfaat terumbu karang ini tidak disertai dengan usaha pemanfaatan yang lestari, sehingga terjadi kecenderungan semakin menurunnya daya dukung ekosistem ini. Makadari itu perlu dilakukan pengkajian yang meliputi penelitian terhadap jenis dan kelimpahan rekrutmen karang terhadap subsrat dan struktur komunitas terumbu karang pada suatu kawasan ekosistem terumbu karang

METODELOGI PENELITIAN

Waktu dan Lokasi penelitian

   Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2006. Penelitian dilakukan di perairan Pantai Pulau Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Dati II Klungkung Propinsi Dati I Bali. Pulau Nusa Lembongan secara geografis terletak antara 80 39’ 47,3” LS – 80 41’ 47,7” LS dan 1150 25’ 36,6” BT – 1150 28’ 21,3” BT, merupakan pulau kecil yang terletak lebih kurang 8 mil sebelah Selatan dari daratan Pulau Bali atau lebih kurang 16 mil laut sebelah Timur Pelabuhan Benoa, Bali. 

Metodologi Penelitian

   Pengamatan dan identifikasi rekrutmen karang dilakukan sesuai dengan metode English, dkk. (1994). Pengamatan ini dilakukan pada kedalaman 5 meter, dengan menggunakan 3 buah rak penelitian pada setiap stasiun penelitian. Satu buah rak penelitian yang dilengkapi 24 buah subsrat yang ditempatkan pada 4 posisi yang berbeda. Subsrat memiliki berukuran 10X10 cm dengan bahan dasar pembuatan mengikuti subsrat alami karang. Untuk pengamatan tersebut dilakukan dengan metode rekrutmen karang.



Pengamatan dilakukan selama 3 bulan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan planula pada subsrat tersebut. Parameter yang diamati dalam penelitian rekrutmen karang adalah :
1.Jenis planula karang yang menempel pada subsrat;
2.Kelimpahan planula karang pada subsrat;
3.Perkembangan planula karang pada setiap posisi subsrat;
 
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis planula karang

   Penelitian dengan menggunakan metode rekrutmen karang menunjukkan pada Stasiun 1 ditemukan 5 jenis planula karang, Stasiun 2 sebanyak 9 jenis planula karang, dan Stasiun 3 sebanyak 5 jenis planula karang.
Penelitian rekrutmen karang yang dilaksanakan selama 3 bulan pengamatan ditemukan 9 jenis planula karang yang menempel di subsrat yang telah disediakan. Jenis-jenis  planula karang terdiri dari : Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, dan Stylophora pistillata

Pola bertahan hidup planula karang 

   Secara umum pola bertahan hidup planula karang di Pulau Nusa Lembongan menunjukkan kecenderungan menempel pada posisi subsrat yang aman bagi perkembangannya. Pada kondisi arus yang keras dan konsisten, planula karang akan menempel lebih dominan pada bagian yang membelakangi datangnya arus. Sedangkan pada kondisi yang arusnya relatif tidak terlalu keras planula karang akan menempel di bagian yang menghadap arus. . Dalam fase perkembangan planula karang arus yang keras secar terus menerus berakibat negatif dalam perkambangannya, sehingga di Stasiun 3 pola pertahanan hidup planula berlindung di bagian tegak membelakangi arus.   Kondisi lingkungan di sekitar ekosistem terumbu karang juga sangat berpengaruh pada jumlah dan kelimpahan karang pada suatu kawasan perairan. Kondisi perairan yang jernih dan bersih meningkatkan keberhasilan planula karang menempel, tumbuh, dan berkembang pada subsrat yang sudah disiapkan.

 
KESIMPULAN 

Penelitian rekrumen karang di Pulau Nusa Lembongan menemukan 9 jenis planula karang dengan 155 individu, pada 4 posisi subsrat yang berbeda terhadap arus. Jenis-jenis planula karang terdiri dari: Acropora millepora, Acropora palifera, Acropora tenuis, Fungia fungites, Montipora digitata, Pocillopora damicormis, Porites sp, Seriatopora hystrix, dan Stylophora pistillata. Kondisi dan penutupan karang hidup dalam kategori baik, mempunyai tingkat keberhasilan penempelan planula karang yang tinggi dan kecenderungan planula menempel pada posisi subsrat yang aman bagi perkembangannya. Pada arus yang kuat relatif kuat dan konsisten 54,43% planula melekat pada posisi miring membelakangi arus, pada arus relatif lebih lemah 36,07 % menempel pada posisi tegak menghadap arus, dan 80% planula menempel pada posisi tegak membelakangi arus di kawasan dengan tingkat sedimentasi tinggi.

Saran

Diperlukan suatu kesepakatan bersama yang melibatkan masyarakat dan berdasarkan data-data ilmiah, tentang zona pemanfaatan sumberdaya pesisir di kawasan Pulau Nusa Lembongan yang lestari, bertanggungjawab, dan berkelanjutan. Penelitian tentang rekrutmen karang sangatlah diperlukan sebagai data dasar pengelolaan kawasan ekosistem terumbu karang, sehingga diperlukan penelitian lanjutan tentang waktu spawning karang dan kondisi lingkungan sekitar terumbu karang

Daftar Pustaka

English, S.C. Wilkinson, and V. Baker. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australia Institute of Marine Science. Townsville, 1994.
Morton, J. The Shore Ecology of The Tropical Pasific. Unesco Regional Office for Science and Technology for South East Asia. Jakarta, 1990.
Nybakken, J. W. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa : H. M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo. PT. Gramedia, Jakarta,1988.
Sudiarta, I Gede. “Analisis Citra Satelit Aster untuk Pemetaan Sebaran dan Status Kondisi Terumbu Karang di Kepulauan Nusa Penida” (thesis). Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Denpasar, (2005).
Supriharyono. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan, Jakarta, 2000.